STANDAR
KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR
A. Latar Belakang
Kemampuan
berbahasa adalah kemampuan menggunakan bahasa. Ada empat aspek ketarampilan
berbahasa yaitu mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis. Kemampuan
mendengarkan dan membaca disebut kemamampuan reseptif sedangkan kemampuan
berbicara dan menulis dinamakan kemampuan produktif. Kemampuan reseptif dan
kemampuan produktif dalam berbahasa merupakan dua sisi yang saling mendukung,
saling mengisi, dan saling melengkapi. Seseorang yang ingin mengembangkan
kemampuan berbicara dan menulis, mestilah banyak mendengar dan membaca. Oleh
karena, dengan mendengar dan membaca akan diperoleh informasi untuk dibicarakan
dan dituliskan. Mengembangkan kemampuan mendengar dan membaca, seyogyanya pula
diawali dengan kegiatan berbicara dan menulis. Begitulah keempat aspek
berbahasa itu saling mendukung.
Menulis
termasuk aspek kegiatan berbahasa yang dianggap sulit. Hal itu sudah menjadi
opini umum, bahwa menulis itu memang sulit. Bukan hanya peserta didik di pendidikan
dasar dan menengah, mahasiswa di pendidikan tinggi, dan bahkan orang-orang yang
sudah menamatkan perguruan tinggi pun mengalami kesulitan dalam menulis.
Menulis
seperti halnya kegiatan berbahasa lainnya, merupakan keterampilan. Setiap
keterampilan hanya akan diperoleh melalui berlatih. Berlatih secara sistematis,
terus-menerus, dan penuh disipilin merupakan resep yang selalu disarankan oleh
praktisi untuk dapat atau terampil menulis. Tentu saja bekal untuk berlatih
bukan hanya sekedar kemauan, tetapi juga ada bekal lain yang perlu dimiliki.
Bekal lain itu adalah pengetahuan, konsep, prinsip, dan prosedur yang harus
ditempuh dalam kegiatan menulis. Jadi ada dua hal yang diperlukan untuk
mencapai ketrampilan menulis yakni pengetahuan tentang tulis-menulis dan
berlatih untuk menulis.
B.
Tujuan
Standar
Kompetensi Menulis pada Mata
pelajaran Bahasa Indonesia bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan
sebagai berikut:
1. Siswa
mampu menemukan, membedakan, dan menuliskan informasi dalam bentuk wacana bercorak
naratif, deskriptif, ekspositoris, dan argumentatif.
2. Siswa mampu mengungkapkan informasi dalam bentuk ringkasan/rangkuman,
notulen rapat, dan karya ilmiah.
3. Siswa mampu mengungkapkan informasi dalam bentuk surat
lamaran, laporan, paragraf persuasi dan
argumentatif.
4. Siswa
mampu mengungkapkan
pikiran dan informasi melalui kegiatan menulis berbagai jenis paragraf dan makalah.
C.
Ruang Lingkup
Ruang lingkup mata pelajaran Bahasa
Indonesia mencakup komponen kemampuan menulis dalam berbagai bentuk
kegiatan yang bervariatif untuk mengungkapkan informasi.
D.
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
NAMA SEKOLAH : SMK Nur Madinah
MATA PELAJARAN : Bahasa Indonesia
KELAS/SEMESTER : XI / 3 & 4
STANDAR KOMPETENSI :
Berkomunikasi dengan Bahasa
Indonesia setara tingkat Madia
KODE
KOMPETENSI : 2
ALOKASI
WAKTU : 71 X 45 menit
KOMPETENSI DASAR
|
MATERI PEMBELAJARAN
|
KEGIATAN PEMBELAJARAN
|
INDIKATOR
|
PENILAIAN
|
ALOKASI WAKTU
|
SUMBER BELAJAR
|
||
TM
|
PS
|
PI
|
||||||
2. 1 Menyimak untuk menyimpulkan
informasi yang tidak bersifat perintah dalam konteks bekerja
|
· Teknik
membuat catatan verbal, dan non-verbal sebagai dasar untuk membuat simpulan
(lisan/tertulis)
· Teknik
menyimpulkan secara induktif dan deduktif
· Teknik
menyampaikansimpulan dan pendapat
· Teknik
membuat simpulan lisan maupun tulisan dalam Bahasa Indonesia yang baik dan
benar, termasuk di dalamnya kesadaran berbahasa/sikap berbahasa yang positif
|
· Menyimak
berbagai informasi yang disampaikan secara lisan tentang bahasa sebagai
sarana berkomunikasi dan alat berpikir, bahasa sebagai unsur dan pengembang
kebudayaan, serta kedudukan dan fungsi bahasa Indoensia, bahasa daerah, dan
bahasa asing di Indonesia
· Mencatat
ide-ide pokok dari informasi yang disimaknya
· Mengubah
informasi ke dalam bentuk non-verbal
· Menyusun
simpulan secara deduktif/induktif dari informasi yang terdapat dalam teks
non-verbal yang dibuatnya
· Menyampaikan
simpulan informasi tentang isi teks non-verbal yang dibuatnya dengan
menggunakan bahasa Indoensia yang baik dan benar
|
· Mengubah
informasi dari bentuk lisan ke dalam bentuknon-verbal
(bagan/tabel/diagram/ grafik/
denah/matriks)
· Menyampaikann
pendapat/opini dengan menggunakan teknik penyampaian simpulan dan pendapat
yang akurat secara deduktif atau induktif
· Menggunakan
bahasa Indoensia yang baik dan benar dalam menyimpulkan sesuatu informasi
|
· Jenis tes:
-
lisan
-
tulisan
-
perbuatan
· Bentuk tes:
-
objektif
-
uraian
|
6
|
-
|
-
|
· Bahan
simakan: rekaman, khutbah, dialog dsb.
· Modul B.
Ind. tkt. Madia
· Keraf.G.
(1987).Argumentasi dan Narasi.
· Bambang
Kaswati P. (1992).Teknik Menulis Laporan
· Parera,J.D.
(1987).Belajar Mengemukakan Pendapat.
|
2. 2 Menyimak untuk memahami
perintah yang diungkapkan atau yang tidak dalam konteks bekerja
|
· Kiat
mengenali perintah lisan, seperti intonasi dan tekanan
· Kiat merumuskan perintah atau rencana tindak
lanjut dalam bentuk kerangka, atau bagan
|
· Menyimak
perintah dari pemberi perintah/ narasumber
· Merumuskan
isi perintah secara berkelompok
· Menindaklanjuti
isi perintah dalam bentuk kerangka atau bagan
· Menjelaskan
isi perintah yang terdapat dalam kerangka atau bagan
· Mengonfirmasikan
kebenaran rencana kegiatan yang akan dilakukan kepada pemberi perintah
|
· Merumuskan
kembali isi perintah (secara lisan, maupun tulisan)
· Menuliskan
kembali isi perintah dalam bentuk kerangka atau bagan
· Menyebutkan
kegiatan yang akan dilakukan berdasarkan isi perintah secara lisan/tertulis
· Mengonfirmasikan
kebenran rencana kegiatan yang telah direncanakan dengan rencana pemberi
perintah
|
· Jenis tes:
-
lisan
-
tulisan
-
perbuatan
· Bentuk tes:
-
objektif
-
uraian
|
4
|
-
|
-
|
· Nara sumber
· Modul Bahsa
Indonesia Tkt. Madia
· Referensi
yang Menunjang
|
2. 3 Memahami perintah kerja
tertulis
|
· Teks
Perintah Kerja Tertulis (Surat Edaran, Pengumuman, Memo, Disposisi, Buku
Manual Kerja)
· Informasi
mengenai kebiasaan peraturan atau budaya kerja yang berlaku di tempat bekerja
· Kiat
menyikapi perintah kerja yang maksudnya sama tetapi dirumuskan dalam bentuk
dan redaksi yang berbeda
|
· Membaca
perintah kerja tertulis
· Mengidentifikasi
pokok perintah
· Merencanakan
tindak lanjut perintah berdasarkan catatan yang dibuat pada waktu membaca
perintah kerja tertulis
· Membuat
bagan/ prosedur kerja berdasarkan perintah kerja tertulis
· Mengonfirmasikan
rencana kegiatan yang akan dilakukan (secar lisan/tulisan) kepada pemberi
perintah
· Merevisi
rencana kegiatan sesuai arahan dari pemberi perintah
|
· Mengenali
informasi yang berkaitan dengan budaya kerja yang berlaku di tempat kerja
· Merencanakan
tindak lanjut perintah berdasarkan catatan yang dibuat pada waktu membaca
informasi dari perintah kerja tertulis
· Membuat
bagan/ prosedur kerja berdasarkan perintah kerja tertulis
· Mengonfirmasikan
rencana kegiatan yang akan dilakukan (secar lisan/tulisan) kepada pemberi
perintah
|
· Jenis tes:
-
lisan
-
tulisan
-
perbuatan
· Bentuk tes:
-
objektif
-
uraian
|
4
|
-
|
-
|
· Modul B.
Ind. tkt. Madia
· Lamudin
Finoza. (2002). Surat Menyurat Resmi Indonesia
· Buku Manual
Kerja
· KBBI
· Tim
Depdiknas. Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan
|
2. 4 Membaca untuk memahami
makna kata, bentuk kata, ungkapan, dan kalimat dalam konteks bekerja
|
· Informasi
mengenai hubungan antara makna kata, bentuk kata, dan pemakaian kata dalam
konteks bekerja
· Peran dan
manfaat kamus dalm belajar bahasa dan dalam kehidupan berbahasa dan bernegara
· Proses
pembentukan kata baru
· Relasi makna
(sinonim, dan antonim), ungkapan idiomatik, dan bentuk kata
|
· Membaca teks
yang bertemakan “lingkungan kerja”
· Mengelompokkan
kata, bentuk kata, ungkapan, dan kalimat berdasarkan kelas kata dan makna
kata
· Mendaftar
kata-kata yang berpotensi memiliki sinonim dan antonim dalam teks bacaan
· Mengidentifikasi
kata (termasuk bentuk kata baru), frasa, kalimat yang dipersoalkan kebenaran/
ketepatannya (diterima/ditolak) berdasarkan paradigma atau analogi
· Mengidentifikasi
kata, frasa, kalimat atau bentuk kata baru yang perlu dipersoalkan
kebenarannya/ketepatannya (diterima/ditolak) beradsarkan kaidah atau
kelaziman
|
· Mengelompokkan
kata, bentuk kata, ungkapan, dan kalimat berdasarkan kelas kata dan makna
kata
· Mendaftar
kata-kata yang berpotensi memiliki sinonim dan antonim dalam teks bacaan
· Mengidentifikasi
kata (termasuk bentuk kata baru), frasa, kalimat yang dipersoalkan kebenaran/
ketepatannya (diterima/ditolak) berdasarkan paradigma atau analogi
· Mengidentifikasi
kata, frasa, kalimat atau bentuk kata baru yang perlu dipersoalkan
kebenarannya/ketepatannya (diterima/ditolak) beradsarkan kaidah atau
kelaziman
|
· Jenis tes:
-
lisan
-
tulisan
-
perbuatan
· Bentuk tes:
-
objektif
-
uraian
|
4
|
-
|
-
|
· KBBI
· Kamus Idiom,
Kamus Sinonim-Antonim
· Karya Sastra
dalam bentuk yang beragam
· Surat Kabar/Majalah
· Lirik Lagu
· Tarigan,H.G.
(1985). Pengajaran Semantik.
|
2. 5 Menggunakan secara lisan
kalimat tanya/ pertanyaan dalam konteks bekerja
|
· Konsep
kalimat tanya umum
· Konsep dan
ciri kalimat retorik
· Dampak
penggunaan kalimat retorik kepada mitra kerja
· Konsep dan
model kalimat tersamar
· Kalimat
tanya tersamar dalam kehidupan sehari-hari
· Artikel yang
mengandung ragam kalimat tanya
|
· Menciptakan
suatu dialog dalam konteks bekerja
· Mengajukan
pertanyaan yang sesuai dengan topik pembicaraan untuk menggali informasi
secara santun
· Mengajukan
pertanyaan yang memerlukan jawaban ya atau tidak ,misalnya untuk memantapkan
pemahaman (klarifikasi), meminta kepastian (konfirmasi)
· Menggunakan
pertanyaan retorik dengan menerapkan konsep dan ciri kalimat retorik
· Mengajukan
pertanyaan secara tersamar dengan kalimat tanya untuk tujuan selain bertanya,
seperti: memohon, meminta, menyuruh, mengajak, merayu, menyindir,
meyakinkan, menyetujui, atau menyanggah
|
· Mengajukan
pertanyaan yang sesuai dengan topik pembicaraan untuk menggali informasi
secara santun
· Mengajukan
pertanyaan yang memerlukan jawaban ya atau tidak ,misalnya untuk memantapkan
pemahaman (klarifikasi), meminta kepastian (konfirmasi)
· Menggunakan
pertanyaan retorik dengan menerapkan konsep dan ciri kalimat retorik
· Mengajukan
pertanyaan secara tersamar dengan kalimat tanya untuk tujuan selain bertanya,
seperti: memohon, meminta, menyuruh, mengajak, merayu,
menyindir, meyakinkan, menyetujui, atau menyanggah
|
· Jenis tes:
-
lisan
-
tulisan
-
perbuatan
· Bentuk tes:
-
objektif
-
uraian
|
4
|
-
|
-
|
· Nara Sumber
· Modul B.
Ind. Tkt. Madia
· Keraf,G.
(1987). Tata Bahasa Indoensia Baru
Bahasa Indonesia
|
2. 6 Membuat parafrasa
lisan dalam konteks bekerja
|
· Pengertian parafrasa
· Teknik
menyusun parafrasa: menentukan kata kunci; menemukan ide pokok; menjelaskan sinonim
kata kunci; menjelaskan makna kata metaforis/ungkapan lain dengan kata lain
yang semakna; menggunakan ungkapan lain untuk maksud yang sama dari informasi
yang didengar; menyusun kalimat dengan ungkapan sendiri
· Pola
penyajian ide: pola urutan/kronologis; pola sebab akibat; pola
contoh; pola proses
|
· Menyimak
rekaman berita/artikel pendek yang dibacakan dengan cermat
· Mencermati
informasi dari sudut kata kunci, ide pokok, kata-kata metaforis/ungkapan
· Menjelaskan
kata-kata kunci, ide pokok, ungkapan/kata-kata yang bermakna metaforis secara
kontekstual
· Menyusun
parafrase berdasarkan hal-hal di atas
· Menyampaikan
parafrase secara lisan dengan sikap yang santun di depan kelas
|
· Memparafrasakan
informasi secara lisan dari hal yang telah dibaca dengan menggunakan bahasa sendiri
· Memparafrasakan
informasi secara lisan dari hal yang sudah didengar dengan menggunakan bahasa
sendiri
|
· Jenis tes:
-
lisan
-
tulisan
-
perbuatan
· Bentuk tes:
-
objektif
-
uraian
|
4
|
-
|
-
|
· Modul B.
Ind. Tkt. Madia
· Rekaman
berita
· Artikel dari
Surat Kabar
· Nara Sumber
· Akhadiah, S.
(1994). Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia.
|
2. 7 Menerapkan pola gilir
dalam berkomunikasi
|
· Film/naskah
drama/sinetron:Unsur intrinsik;peran dialog
· Diskusi
kelompok:sistem dan teknik diskusi; jenis diskusi; komponen (moderator,
notulis, peserta, dan publik);pola gilir (tahap-tahap pembicaraan dalam
diskusi)
|
· Membagi
kelas ke dalam kelompok-kelompok kecil
· Masing-masing
kelompok terbagi ke dalam kelompok diskusi dan pemeranan drama satu babak
· Masing-masing
kelompok membuat format penilaian pola gilir terhadap masing-masing tampilan
kelompok diskusi dan pemeranan dalam drama
· Masing-masing
kelompok menampilkan konteks pola gilir yang mereka pahami
· Menyimpulkan
dan memberi penguatan terhadap hasil kelompok menerapkan pola gilir dalam
berkomunikasi dalam bentuk komunikasi yng berbeda (drama dan diskusi
kelompok)
|
· Berkomunikasi
dengan menggunakan kata, bentuk kata, dan ungkapan dengan santun
· Memfaatkan
pola gilir dalam berkomunikasi secara efektif
|
· Jenis tes:
-
lisan
-
tulisan
-
perbuatan
· Bentuk tes:
-
objektif
-
uraian
|
4
|
-
|
-
|
· Kaset/VCD
drama
· Parera,J.D.
(1988).Belajar Mengemukakan Pendapat
|
2. 8 Bercakap-cakap secara
sopan dengan mitra bicara dalam konteks bekerja
|
· Etika dan
norma konversasi
· Model
ungkapan yang efektif
· Kata/ungkapan
yang bernuansa konflik
|
· Membagi
kelas atas kelompok-kelompok kecil
· Merencanakan
desain percakapan dengan konteks lingkungan kerja
· Maisng-masing
kelompok menunjukkan konteks percakapannya dengan menerapkan pola gilir dalam
berkomunikasi dengan memanfaatkan kata, bentuk kata, dan ungkapan yang tepat
sehingga terjamin kelangsungan dan kenyamanan komunikasi
· Mengungkapkan
gagasan, tanggapan, pendapat, dan penghargaan
· Mengalihkan
topik pembicaraan secara halus dengan menggunakan ungkapan yang tepat
· Mengungkapkan
gagasan, pendapat dan pandangan yang berbeda dengan tetap menjaga
keberlangsungan dan kenyamanan berkomunikasi
|
· Menggunakan
kata atau ungkapan dalam memulai atau mengakhiri suatu pembicaraan baik
formal maupun non-formal secara tepat dan efektif
· Menerapkan
pola gilir percakapan secara aktif untuk keperluan mengajukan pertanyaan,
tanggapan, pendapat, atau menyatakan pernghargaan
· Mengalihkan
topik pembicaraan (topic switching) secara halus dengan menggunakan ungkapan
yang tepat
· Menyatakan
pendapat yang berbeda tanpa menimbulkan konflik secara halus dan santun
|
· Jenis tes:
-
lisan
-
tulisan
-
perbuatan
· Bentuk tes:
-
objektif
-
uraian
|
6
|
-
|
-
|
· Rekaman yang
berisi model percakapan dalam konteks bekerja
· Modul B.
Ind. tkt. Madia
· Parera,J.D.
(1988). Belajar Mengemukakan Pendapat
|
2. 9 Berdiskusi yang bermakna
dalam konteks bekerja
|
· Teknik atau
cara menyampaikan gagasan yng relevan
· Ungkapan
yang mendukung gagasan
· Teknik atau
cara menyampaikan gagasan yang berbeda atau menyanggah pendapat orang lain
· Konsep dan
teknik berargumentasi
· Konsep dan
teknik menyampaikan simpulan
|
· Kelas dibagi
atas dua kelompok (penyanggah dan pedukung)
· Setiap
kelompok diberikan permasalahan yang sama
· Kelompok
yang satu menyampkan gagasan yang relevan dengan menggunakan ungkapan yang
tepat
· Kelompok
yang lain menyampaikan alasan, bukti yang bertentangan dengan pendapat
kelompok sebelumnya
· Mengomunikasikan
argumentasi dan pernyataan penghargaan secara meyakinkan dan simpatik
· Menyampaikan
simpulan dengan tepat atas dasar fakta dan opini
|
· Menyampaikan
gagasan yang tepat dengan topik diskusi
· Menyanggah pendapat tanpa menimbulkan konflik dalam
suatu forum diskusi dengan santun dan ekspresif
· Menyampaikan
argumentasi terhadap topikdiskusi yang dibicarakan
· Menghargai
mitra bicara yang menyampaikan argumen terhadp topik diskusi
· Menyusun
simpulan berdasarkan fakta, data, dan opini dengan tepat
|
· Jenis tes:
-
lisan
-
tulisan
-
perbuatan
· Bentuk tes:
-
objektif
-
uraian
|
6
|
-
|
-
|
· Tarigan,H.G.
(1984). Keterampilan Berbicara
· Parera,J.D.
(1988). Belajar Mengemukakan Pendapat
· Modul B.
Indonesia Tkt. Madia
|
2. 10 Bernegosiasi yang
menghasilkan dalam konteks bekerja
|
· Program
kegiatan dari OSIS
· Butir-butir
yang harus diperhatikan dalam membahas suatu program kegiatan
· Kiat yang
efektif untuk menyanggah suatu program kegiatan
· Kiat yang
efektif untuk meyakinkan mitra bicara
|
· Menelaah
suatu program kegiatan OSIS
· Membahas
tentang isi kegiatan dengan cara menyampaikan pendapat dalam kalimat yang
santun
· Menyanggah
gagasan atau pendapat secara rasional dan kritis dalam kalimat yang santun
pada saat membahas program kegiatan
· Mengemukakan
pendapat dengan kalimat yang baik
· Menyampaikan
argumentasi dengan daya nalar yang mampu meyakinkan mitra bicara
|
· Mengemukakan
gagasan, pendapat, atau komentar dalam kalimat yang menarik dan santun dengan
memperhatikan butir-butir yang akan dibahas
· Menyanggah
pendapat orang lain dalam kalimat yang santun dengan tetap menghargai
pendapat mitra bicara
· Meyakinkan
mitra bicara untuk menyetujui pendapat pembicara dengan sikap dan kalimat
yang cermat, serta argumentasi yang rasional
|
· Jenis tes:
-
lisan
-
tulisan
-
perbuatan
· Bentuk tes:
-
objektif
-
uraian
|
4
|
-
|
-
|
· Keraf.G.
(1987). Argumentasi dan Narasi
· Parera,J.D.
(1988). Belajar Mengemukakan Pendapat
· Modul B.
Ind. Tkt. Madia
· Mustakim.
(1994). Membina Kemampuan Berbahasa
|
2. 11 Menyampaikan laporan
atau presentasi lisan dalam konteks bekerja
|
· Hal-hal yang
perlu diperhatikan dalam laporan lisan
· Penanda
urutan waktu kejadian (kronologis)
· Teknik
membuat rangkuman/simpulan
· Teks yang
memuat laporan tentang sesuatu peristiwa atau keadaan
|
· Mengamati
suatu peristiwa dalam konteks bekerja
· Mengidentifikasi
kronologis, dan fakta yang berkenaan dengan peristiwa yang tengah diamati
· Membuat
kerangka laporan
· Menyajikan
laporan lisan secara santun dan jelas dalam bentuk tuturn deskriptif/naratif/ekspitoris
· Menyajikan
laporan lisan secara kronologis
· Menyampaikan
rangkuman atau simpulan yang akurat berdasarkan hasil nalisis/sintesis atau
kategorisasi
|
· Menyampaikan
fakta (dalam tuturan deskriptif, nratif, ekspositoris) yang berkenaan dengan keadaan atau peristiwa yang dilaporkan
· Menyampaikan
keadaan atau peristiwa secara kronologis (dalam tuturan
deskriptif/naratif/ekspositoris) sesuai dengan tuntutan keadaan atau
peristiwa yang dilaporkan secara lisan
· Menyampaikan
rangkuman (kategorisasi) atau simpulan (analisis/sintesis) dengan benar
|
· Jenis tes:
-
lisan
-
tulisan
-
perbuatan
· Bentuk tes:
-
objektif
-
uraian
|
6
|
-
|
-
|
· Keraf.,G.
(1987). Deskripsi dan Eksposisi
· Keraf,G.
(1987). Argumentasi dan Narasi
|
2. 12 Menulis wacana yang
bercorak naratif, deskriptif, ekspositoris, dan argumentatif
|
· Narasi:pengertian;
ciri-ciri; unsur intrinsik; tahap penulisan; jenis & sifat
· Deskripsi:pengertian;
ciri-ciri; unsur pengindraan; tahap penulisan :jenis & sifat
· Eksposisi:
pengertian; ciri-ciri; unsur; tahap penulisan; jenis & sifat
· Argumentasi:
pengertian; logika/ nalar dalam argumentasi; ciri-ciri; unsur-unsur; tahap
penulisan; jenis
· Contoh
paragraf dari keempat jenis karanagn di atas
|
· Merumuskan
judul/topik bahasan sesuai dengan jenis karangan yang ditentukan (narasi,
deskripsi, eksposisi, dan argumentasi)
· Menyusun
kerangka karangan
· Mengembangkan
kerangka ke dalam paragraf yang utuh dan padu
· Menyusun
paragraf ke dalam wacana yang utuh sesuai dengan rambu-rambu jenis karangan
teretntu yang menjadi pilihannya
|
· Menulis
suatu kejadian dalam bentuk narasi serta memuat unsur-unsur yang
melingkupinya secara kronologis
· Membuat
deskripsi secara dari gambar
/bagan/tabel/ grafik/diagram/ matriks yang dilihat atau didengar sepanajng
150-200 kaja dalam waktu 30 menit
· Membuat
eksposisi dari suatu peristiwa
· Menyusun
argumentasi dengan tujuan untuk meyakinkan pembaca tentang suatu peristiwa
kerja agar menerima suatu sikap dan opini secara logis
|
· Jenis tes:
-
lisan
-
tulisan
-
perbuatan
· Bentuk tes:
-
objektif
-
uraian
|
10
|
-
|
-
|
· Lamuddin
Finoza. (2004-2005). Komposisi Bahasa Indonesia
· Keraf,G.
(1987). Deskripsi dan Eksposisi.
· Keraf,G.
(1987). Argumentasi dan Narasi
· Contoh teks
narasi, deskripsi. eksposisi, dan argumentasi
|
2. 13 Meringkas teks tertulis
dalam konteks bekerja
|
· Contoh
ringkasan yang berupa bagan (butir-butir saja)
· Contoh
ringkasan dalam bentuk teks
· Teknik
membuat bagan dan rangkuman
· Bentuk bagan
yang digunakan untuk ringkasan
· Panduan/proses
membuat ringkasan dari catatan butir-butir ke dalam bagan atau skema sampai
kepada pengembangan ringkasan yang utuh
· Membuat
ringkasan yang singkat dan padat dalam bahasa yang lugas dan jelas
berdasarkan bagan yang telah dibuat
|
· Membaca
dengan cermat contoh ringkasan dalam bentuk bagan/skema dan teks
· Membedakan
kedua bentuk itu dari sisi bentuk dan fungsi
· Membuat
suatu definisi ringkasan berdasarkan contoh yang diamati
· Membaca teks
yang diberikan
· Menulis
butir-butir ide pokok ke dalam bentuk bagan/skema
· Membuat
ringkasan secara utuh sesuai dengan persyaratan yang menjadi ketentuan
|
· Mencatat
butir-butir informasi yang akan diringkas dalam bentuk skema atau bagan dalam
bahasa yang lugas dan jelas
· Menghitung
jumlah kalimat yang menjadi isi ringkasan sesuai dengan rumus meringkas yang
baku
· Menyusun
ringkasan teks secara jelas dalam
bahasa yang baik dan benar
|
· Jenis tes:
-
lisan
-
tulisan
-
perbuatan
· Bentuk tes:
-
objektif
-
uraian
|
4
|
-
|
-
|
· Soedarso.(2002).
Membaca Cepat
· Parera,J.D. (1984). Menulis Tertib dan Sistematik
· Akhadiah,S.
(1988). Modul Menulis II.Jakarta: Universitas Terbuka.
|
2. 14 Menyimpulkan isi teks
tertulis dalam konteks bekerja
|
· Aspek nalar
dalam menyusun simpulan: deduktif-induktif
|
· Mengamati
data yang disajikan, yakni berupa data nilai UAN pelajaran Bahasa Indonesia
yang diperoleh siswa SMK yang bersnagkutan
· Merumuskan
secara tertulis simpulan terhadap data tersebut dengan cara induktif
· Merumuskan
secara tertulis simpulan terhadap data tersebut dengan cara deduktif
· Mengevaluasi
perbedaan dari kedua jenis simpulan yang telah disusun
|
· Menyimpulkan
suatu teks dengan menggunakan kalimat yang tidak ambigu, jelaas, lugas dan
bernalar sesuai dengan informasi yang diperoleh
|
· Jenis tes:
-
lisan
-
tulisan
-
perbuatan
· Bentuk tes:
-
objektif
-
uraian
|
5
|
-
|
-
|
· Akhadiah,S.
(1994). Pembinaan Kemampuan Menulis Bahas Indonesia
· Alwasilah,A.Ch.
& Suzan, S. (2005). Pokoknya Menulis
· Finoza,L. (2004-2005).
Komposisi Bahasa Indonesia.
· Modul B.
Indonesia Tkt. Madia
|
E.
Arah Pengembangan
Standar kompetensi dan kompetensi dasar
menjadi arah dan landasan untuk mengembangkan materi pokok, kegiatan
pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian. Dalam
merancang kegiatan pembelajaran dan penilaian perlu memperhatikan Standar
Proses dan Standar Penilaian.
Tim Penyusun:
1.
Dalilatu 41032121101084
2.
Desi 41032121101129
3.
Maman Suryaman 41032121101053
4.
Neng Riska 41032121101130
5.
Putri 41032121101104
6.
Silmia 41032121101096
7.
Siti Widiyawati 41032121101085
Tidak ada komentar:
Posting Komentar